Nabi Muhammad -shallallahu alayhi wa sallam-
sendiri telah mengatakan:
آيَةُ الإِيمَانِ
حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ
"Tanda keimanan adalah mencintai (kaum)
Anshar, dan tanda kemunafikan adalah memurkai (kaum) Anshar."
Hadits di atas diriwayatkan oleh al-Bukhary
(w. 256 H), dalam "ash-Shahiih", no. 17 dan 3784, dari jalur Syu'bah
bin al-Hajjaj. Pula diriwayatkan oleh Muslim (w. 261 H), no. 74, dari jalur
Syu'bah.
Syaikh Musthafa Deib al-Bugha mendefinisikan
"al-Anshar" dengan:
Secara bahasa adalah bentuk plural dari
Naashir (ناصر) dan Nashiir (نصير), yang berarti: penolong.