[SANAD & MATAN]
Al-Bukhary: Telah ceritakan pada kami Abu Ashim, dari Bahz bin Hakim,
dari ayahnya, dari kakeknya, 'Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah
aku berbakti?' Beliau bersabda:
أُمَّكَ
"Ibumu!"
Aku berkata, '(Lalu) kepada siapakah aku berbakti?' Beliau bersabda:
أُمَّكَ
"Ibumu!"
Aku berkata, '(Lalu) kepada siapakah aku berbakti?' Beliau bersabda:
أُمَّكَ
"Ibumu!"
Aku berkata, '(Lalu) kepada siapakah aku berbakti?' Beliau bersabda:
أَبَاكَ،
ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبَ
"Ayahmu, lalu orang yang terdekat, lalu yang terdekat."
[PENJELASAN KATA]
{البِرُّ} : Berbakti
{ ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبَ} : Yaitu
berbuat baik kepada kerabat yang lebih dekat hubungan kekeluargaannya, kemudian
kepada yang lain.
[KANDUNGAN HADITS]
[1] Kewajiban berbakti kepada orang tua dan haramnya durhaka kepada mereka.
[2] Ridha ibu lebih didahulukan dari ridha ayah. Ibu lebih patut
diperlakukan dengan baik karena ia telah menjalani berbagai kesulitan ketika
hamil, melahirkan dan menyusui.
[3] Perintah untuk berbakti kepada sanak saudara sesuai dengan urutan
kekerabatan mereka.
-----------------------
Penjelasan kata dan kandungan hadits, Syaikh Dr. Muhammad
Luqman as-Salafi.
Terjemah seluruhnya oleh M. Taqdir Arsyad, dari kitab
Syarah Adabul Mufrad Jilid 1 [Edisi Indonesia], terbitan Griya Ilmu.
Diketik oleh saudaramu, Hasan Al-Jaizy
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment